Kata manajemen mungkin
berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti
"mengendalikan," terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang
berasal dari bahasa latin manus yang berarti "tangan". Bahasa
Prancis lalu
mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur”.
Manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi
lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Stoner).
Manajemen adalah
sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui
rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya (Nickels, McHugh
and McHugh ,1997)
Menurut asal
katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan
"-λογία" (-logia yang
artinya ilmu, sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang
mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Para praktisi dalam bidang psikologi disebut para psikolog. Para psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental
dalam perilaku individu maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang proses fisiologis dan neurobiologis yang mendasari perilaku.
Psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan.
Psikologi Manajemen adalah
suatu studi tentang tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses manajemen
dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen sangat diperlukan untuk mewujudkan
tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan misalnya perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya
organisasi lainnya, tanpa adanya manajemen tentu semua tidak akan berjalan
dengan baik.
Ilmu psikologi berpusat pada manusia, dan mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb, dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.
Dengan adanya
psikologi manajemen, kinerja SDM akan terkontrol dengan baik dan tingkat
produktivitas meningkat.
2.
ORGANISASI
Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Organisasi pada dasarnya
digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerja
sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam
memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang
digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut
Rosenzweig, organisasi dapat dipandang sebagai : (1) Sistem sosial, yaitu orang-orang
dalam kelompok, (2) integrasi atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas
orang-orang yang bekerja sama dan (3) orang-orang yang berorientasi dan
berpedoman pada tujuan bersama. Sedangkan Allen, berpendapat bahwa organisasi
adalah suatu proses identifikasi dan pembentukan serta pengelompokan kerja,
mendefinisikan dan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab dan menetapkan
hubungan-hubungan dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerja sama
secara efektif dalam menuju tujuan yang ditetapkan.
Karakteristik
Organisasi (Nicholas Henry, 1988 : 73):
1.
Punya
maksud tertentu, dan merupakan kumpulan berbagai manusia
2.
Punya
hubungan sekunder (impersonal)
3.
Punya
tujuan yang khusus dan terbatas
4.
Punya
kegiatan kerjasama pendukung
5.
Terintegrasi
dalam sistem sosial yang lebih luas
6. Menghasilkan
barang dan jasa untuk lingkungannya dan sangat terpengaruh atas setiap
perubahan lingkungan.
3.
AKTIVITAS SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber Daya Manusia atau
biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk
mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang
mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam
menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti
sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Ini
merupakan komponen yang sangat penting dari sebuah organisasi. Keberhasilan
suatu organisasi ditentukan oleh kualitas SDM yang dimiliki.
Fokus utama manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah memberikan kontribusi pada suksesnya organisasi. Kunci untuk meningkatkan kinerja organisasi adalah dengan memastikan aktivitas SDM mendukung usaha organisasi yang terfokus pada produktivitas, pelayanan dan kualitas.
Ø Produktivitas.
Diukur dari jumlah output per tenaga kerja, peningkatan tanpa henti pada
produktivitas telah menjadi kompetisi global. Produktivitas tenaga kerja di
sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh usaha, program dan sistem manajemen.
Ø Kualitas.
Kualitas suatu barang/jasa akan sangat mempengaruhi kesuksesan jangka panjang
suatu organisasi.Bila suatu organisasi memiliki reputasi sebagai penyedia
barang/jasa yang kualitasnya buruk, perkembangan dan kinerja organisasi
tersebut akan berkurang.
Ø Pelayanan.
SDM sering kali terlibat pada proses produksi barang/jasa. Manajemen SDM harus
disertakan pada saat merancang proses tersebut. Pemecahan masalah harus
melibatkan semua karyawan, tidak hanya manajer, karena sering kali membutuhkan
perubahan pada budaya perusahaan, gaya kepemimpinan dan kebijakan SDM.
Untuk mencapai sasaran tersebut, manajemen SDM
haruslah terdiri dari aktivitas-aktivitas yang saling berkaitan. Aktivitas SDM
adalah sebagai berikut:
1.
Perencanaan dan Analisis SDM
Aktivitas perencanaan ini dilakukan untuk
mengantisipasi kekuatan yang akan mempengaruhi pasokan dan permintaan akan
tenaga kerja. Sedangkan, aktivitas analisis dan penilaian selektivitas SDM juga
penting dilakukan sebagai bagian dari menjaga daya saing organisasi. Dukungan
informasi akurat dan tepat waktu yang didapatkan dari Sistem Informasi Sumber
Daya Manusia (SISDM) sangat dibutuhkan untuk menunjang aktivitas ini.
2.
Kesetaraan Kesempatan Bekerja
Kepatuhan pda hukum dan peraturan Kesetaraan
Kesempatan Bekerja (Equal Employment Opportunity - EEO) mempengaruhi aktifitas
SDM lainnya dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen SDM.
Contohnya, perencanaan SDM harus memastikan sumber tenaga kerja yang bervariasi
untuk memenuhi jumlah tenaga kerja yang ditetapkan oleh hukum dan peraturan.
Selain itu, pada saat perekrutan, seleksi dan pelatihan, semua manajer harys
mengerti peraturan ini.
3.
Perekrutan/Staffing
Sasaran perekrutan adalah untuk menyediakan
pasokan tenaga kerja yang cukup untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Dengan
mengerti apa yang dilakukan oleh tenaga kerja, analisis perkerjaan (job
analysis) adalah dasar dari fungsi perekrutan. Dari sini, uraian pekerjaan (job
description) dan spesifikasi pekerjaan (job spesification), dapat dipersiapkan untuk
proses perekrutan. Proses seleksi sangatlak menekankan pada pemilihan orang
yang memenuhi kriteria persyaratan (qualified) untuk mengisi lowongan
pekerjaan.
4.
Pengembangan SDM
Pekerjaan pasti akan berevolusi dan berubah,
karena itu diperlukan pelatihan yang berkesinambungan untuk tanggap pada
perubahan teknologi. Pengembangan semua tenaga kerja, termasuk pengawas
(supervisor) dan manajer, diperlukan iuntuk menyiapkan organisasi menghadap
tantangan ke depan. Perencanaan Karir (Career Planning) mengidentifikasi jalur
dan aktivitas setiap individu yang berkembang di suatu organisasi.
5.
Kompensasi dan Keuntungan
Kompensasi diberikan pada tenaga kerja yang
melakukan kerja organisasi seperti pembayaran (pay), insentif (incentive), dan
keuntungan (benefits). Perusahaan harus mengembangkan dan selalu memperbaiki
sistem upah dan gaji. Program insentif seperti pembagian keuntungan dan
penghargaan atas produktivitas semakin banyak dilakukan. Peningkatan biaya pada
keuntungan, contohnya pada keuntungan pemeliharaan kesehatan, selalu menjadi
isu penting.
6.
Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan
Kerja
Kesehatan dan keselamatan fisik serta mental
tenaga kerja adalah hal yang utama. Occupational Safety and Health Act (OSHA)
atau Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah membuat organisasi
lebih tanggap atas isu kesehatan dan keselamatan. Pertimbangan tradisional atas
keselamatan kerja terfokus pada mengurangi atau menghapuskan kecelakaan kerja.
Pertimbangan lain adalah pada isu kesehatan yang timbul pada lingkungan kerja
yang berbahaya seperti resiko terkena bahan kimia atau teknologi baru. Keamanan
tempat kerja juga semakin penting karena kekerasasn tidak jarang terjadi di
sini.
7.
Hubungan Tenaga Kerja dan Buruh /
Manajemen
Hak-hak tenaga kerja harus diperhatikan, tidak
peduli apakah ada atau tidak ada serikat tenaga kerja. Komunikasi dan
pembaharuan kebijakan dan peraturan SDM sangat penting untuk dikembangkan
sehingga manajer dan tenaga kerja tahu apa yang diharapkan dari mereka.
SUMBER :
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen
http://alfarizisalman34.blogspot.co.id/2016/09/psikologi-manajemen.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
http://rahmanhadid.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-psikologi-manajemen-dan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
indryawati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/28361/Psikologi+Manajemen+Rini.ppt
mella.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/27585/Manajemen_Sumber_Daya_Manusia.doc
yohanes_ari.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/47840/4+sdm.pdf
No comments:
Post a Comment