Wednesday, January 18, 2017

KEPEMIMPINAN



Pada dasarnya kepemimpinan merupakan salah satu fungsi manajemen yang strategis, karena kepemimpinan dapat menggerakkan, memberdayakan, dan mengarahkan sumber daya secara efektif dan efisien kearah pencapaian tujuan. Keberadaan kepemimpinan menjadi lebih penting untuk mengembangkan visi dan misi organisasi masa depan.



PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Berbagai pendapat para ahli mendefinisikan pengertian kepemimpinan (leadership) dengan analisa dari sudut pandang yang berbeda, antara lain sebagai berikut :

1.       Ordway Tead (1935)
“Leadership is the activity of influencing people to coorperate toward some goal which come to find desirable”
(Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan yang mereka inginkan)

2.       Harold Koontz & Cyrill O’Donnelle (1976)
“Leadership is the art of inducing subordinates to accomplish their assignment with zeal and confidence”
(Kepemimpinan adalah seni membujuk bawahan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan mereka dengan semangat keyakinan)

3.       Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard (1982)
“Leadership is the process of influencing the activities of an individual or a group in efforts toward goal achievement in a given situation”
(Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok dalam usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu)

4.       Gary Yukl
“Leadership is the process of influencing other to understand and agree about what needs to be done and how it can be done effectively, and the process of facilitating individual and collective efforts to accomplish the shared objectives”
(Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju tentang apa yang perlu dikerjakan dan bagaimana tugas itu dapat dilakukan secara efektif, dan proses memfasilitasi usaha individu dan kelompok untuk mencapai tujuan bersama).

5.       John C. Maxwell (1967)
Pemimpin adalah pengaruh. Kepemimpinan adalah suatu kehidupan yang mempengaruhi kehidupan lain. 


Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat dikemukakan beberapa pengertian kepemimpinan (leadership) yang mudah difahami sebagai berikut :       
  • Kepemimpinan adalah proses pengaruh sosial dalam; hubungan interpersonal, penetapan keputusan, dan pencapaian tujuan.
  • Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi perilaku orang lain ke arah pencapaian tujuan.


Dari aspek definisi tersebut, terdapat tiga komponen penting dalam kepemimpinan yaitu sebagai berikut : (a) pengaruh, (b) legitimasi, dan (c) tujuan

Pengaruh :
Kepemimpinan adalah pengaruh; dimana kepemimpinan terjadi karena adanya proses pengaruh. Pemimpin mempengaruhi bawahan atau pengikut kearah yang diinginkan.

Legitimasi :
Kepemimpinan adalah legitimasi; dimana legitimasi merupakan pengakuan / pengukuhan atau pengesyahan kedudukan pemimpin, dan legitimasi juga merupakan posisi formal dari kekuasaan (power) dalam organisasi. Pemimpin yang memiliki legitimasi institusional atau legitimasi personal dapat mempengaruhi atau memerintah bawahan / pengikut, dan bawahan / pengikut rela dipengaruhi dan diperintah oleh pemimpin yang memiliki legitimasi.

Tujuan :
Kepemimpinan adalah pencapaian tujuan; dimana pemimpin berurusan dengan tujuan-tujuan yaitu: (1) tujuan individu, (2) tujuan kelompok, dan (3) tujuan organisasi. 




PERAN PEMIMPIN



Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya  jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama (Panji Anogara, Page 23).


Kepemimpinan mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam aspek kehidupan kelompok, organisasi, dan negara.

1.       Courtois berpendapat :
a.      Kelompok tanpa pemimpin seperti tubuh tanpa kepala, mudah menjadi sesat, panik, kacau, dan anarki.
b.      Organisasi tanpa pemimpin bagaikan kapal tanpa nakoda.
2.       Pentingnya kepemimpinan dalam aspek kehidupan antara lain sebagai berikut :
a.       Pemimpin menetapkan dan mengembangkan visi dan misi organisasi masa depan.
b.      Pemimpin mengkoordinasikan kegiatan orang dan kerja secara efektif dan efisien.
c.   Pemimpin menggerakkan, memberdayakan, mengarahkan sumber daya secara terpadu, aman, terkendali.
d.      Pemimpin menentukan strategi dan penetapan keputusan (decision making).
e.      Pemimpin mengelola perubahan (change) dan pertumbuhan (growth).
            f.        Pemimpin mencapai keberhasilan tujuan organisasi. 


Menurut  James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:

1.       Pemimpin bekerja dengan orang lain
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik orang diluar organisasi. 

2.       Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas).
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.

3.       Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas
 Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada  staf.  Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.

4.       Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual
Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan  lain. 

5.       Manajer adalah seorang mediator
Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).

6.       Pemimpin adalah politisi dan diplomat
Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.

7.       Pemimpin membuat keputusan yang sulit
Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.


Menurut Henry Mintzberg,  Peran Pemimpin adalah :

1.   Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.

2.    Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.

3.   Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator




GAYA KEPEMIMPINAN

Gaya diartikan sebagai suatu cara penampilan karakteristik atau tersendiri. Gaya didefinisikan sebagai hak istimewa tersendiri dari si ahli dengan hasil akhir yang dicapai tanpa menimbulkan isu sampingan. Gillies (1996) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan dapat diidentifikasikan berdasarkan perilaku pemimpin itu sendiri. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh adanya pengalaman bertahun-tahun dalam kehidupannya. Oleh karena itu, kepribadian seseorang akan memengaruhi gaya kepemimpinan yang digunakan. Gaya kepemimpinan seseorang cenderung sangat bervariasi dan berbeda-beda.


Gaya kepemimpinan menurut Likert.
Likert dalam Nursalam (2002) mengelompokkan gaya kepemimpinan dalam empat sistem.

a.       Sistem Otoriter–Eksploitatif.
Pemimpin tipe ini sangat otoriter, mempunyai kepercayaan yang rendah terhadap bawahannya, memotivasi bawahan melalui ancaman atau hukuman. Komunikasi yang dilakukan bersifat satu arah ke bawah (top-down)

b.      Sistem Benevolent–Otoritatif (Authoritative).
Pemimpin mempercayai bawahan sampai pada tingkat tertentu, memotivasi bawahan dengan ancaman atau hukuman tetapi tidak selalu, dan membolehkan komunikasi ke atas. Pemimpin memperhatikan ide bawahan dan mendelegasikan wewenang, meskipun dalam pengambilan keputusan masih melakukan pengawasan yang ketat.

c.       Sistem Konsultatif.
Pemimpin mempunyai kepercayaan yang cukup besar terhadap bawahan. Pemimpin menggunakan balasan (insentif) untuk memotivasi bawahan dan kadang-kadang menggunakan ancaman atau hukuman. Komunikasi dua arah dan menerima keputusan spesifik yang dibuat oleh bawahan.

d.      Sistem Partisipatif.
Pemimpin mempunyai kepercayaan sepenuhnya terhadap bawahan, selalu memanfaatkan ide bawahan, serta menggunakan insentif ekonomi untuk memotivasi bawahan. Komunikasi bersifat dua arah dan menjadikan bawahan sebagai kelompok kerja.



SUMBER :

Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam praktik Keperawatan Profesional Edisi 4. Jakarta : Salemba  Medika.


https://books.google.co.id/books?id=g6hxBgAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=kepemimpinan+kajian+teoritis+dan+praktis&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwj64uGM5crRAhULtI8KHbjHC8IQ6AEIGzAA#v=onepage&q=kepemimpinan%20kajian%20teoritis%20dan%20praktis&f=false 

www.kmpk.ugm.ac.id/data/SPMKK/5a-KEPEMIMPINAN(revDes'02).doc

No comments:

Post a Comment